1. PENGERTIAN HALOGEN
Halogen
berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi
dari bahasa Yunani. Halos yang berarti garam; dan genes
yang berarti pembentuk, dengan demikian, halogen adalah pembentuk
garam. Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik.
Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron
terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion
negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut
halida. Unsur-unsur halogen akan menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.
Pada tabel periodik halogen berada pada golongan VIIA, mempunyai elektron
valensi 7 pada [ns]2[np]5. Semua unsur halogen memiliki
warna dan pada suhu kamar mempunyai wujud yang berbeda-beda. Kelompok halogen
terdiri dari:
·
Fluor (F)
Fluor
merupakan unsur paling elektro negative dan reaktif. Pertama kali diisolasi
pada tahun 1886 oleh Maisson. Ditemukan dalam mineral fluorspar atau fluorit
CaF2, Kristal transparan : yang tidak berwarna, akan berwarna
kebiruan jika terkena sinar, sifat ini juga disebut “fluoresen”. Fluospar
digambarkan sebagai fluor ( yang berat mengalir ), karena zat ini melebur dan
bergerak pada suhu 1330°c. Mineral lain yang mengandung fluorn dalam klorit Na3AlF6
dan apatit 3Ca3(PO4)2.CaF2.
Klor (Cl)
Klor
ditemukan oleh Schecle pada tahun 1774 sebagai senyawa asam klorida dan dinamai
oleh Davi pada tahun 1810 sesuai dengan warnanya ( cloros: kuning hijau ) yang
menyatakan bahwa klorin benar-benar unsur baru, bukan senyawa asam yang
mengandung oksigen. Klor ditemukan dalam kerak bumi sebagai mineral ion-ion
klorida seperti batu garamNaCl, karnalit KCl.MgCl2.6H2O,
dan kloroargirit AgCl, juga terdapat dalam air laut.
·
Brom (Br)
Brom
ditemukan oleh Ballard pada tahun 1826 ( bromos : berbau busuk ). Brom terdapat
sebagai bromide, sebagai garam magnesium dan garam logam alkali dalam air laut.
Dalam kerak bumi, brom sebagai mineral bromoargirit AgBr.
·
Iodium (I)
Iodium
diemukan oleh Courtois pada tahun 1812. Di alam ditemukan sebagai iodide dalam
air laut ( air asin ), ganggang laut, dan 23 isotop dan hanya satu yang stabil
yaitu 127I yang ditemukan dialam. Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan.
Dapat menguap pada temperatur biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau
tidak enak (perih). Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3, CCl4,
dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Kristal iodin dapat
melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.
·
Astatin
(At)
Astatin
Merupakan unsure radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth
dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson,K.R.
Mackenzie dan E. Segre. Dikenalada 20 isotop dari astatin, dan isotop At (210)
mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam dibanding
iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen
(AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bias diketahui apakah At dapat membentuk
molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi
adalah Hat dan CH 3At.6 .Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang
dari 30 gram.
2. KEBERADAAN UNSUR-UNSUR HALOGEN
Halogen adalah kelompok unsure kimia yang berada pada
golongan VII A ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor
(Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsure ununseptium (Uus)
yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam
jika bereaksi dengan logam. Unsur golongan VIIA ini merupakan unsure nonlogam
paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas,
melainkan dalam bentuk garamnya. Mereka membutuhkan satu tambahan electron
untuk mengisi orbit electron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion
negative bermuatan satu. Ion negative ini disebut ion halida, dan garam yang
terbentuk oleh ion ini, disebut halida. Unsur-unsur halogen di alam, semuanya
ditemukan dalam keadaan diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen
tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karena itu, unsur halogen harus
berikatan agar stabil. Unsur-unsur halogen dapat ditemukan dibeberapa tempat.
Fluorin dapat ditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan di
dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga
dengan iodin, yang dapat ditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan
dari pemboman bismuth dengan partikel alfa.
3. KELIMPAHAAN UNSUR-UNSUR HALOGEN DI ALAM
Halogen merupakan golongan non-logam
yang sangat reaktif, sehingga unsur-unsurnya tidak dijumpai pada keadaan bebas.
Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang
terbentuk disebut Halida.
Flourin ditemukan dalam
mineral-mineral pada kulit bumi: fluorspar (CaF2) dan kriolit (Na3AlF6).
Klorin, Bromin, dan Iodin terkandung pada air laut dalam bentuk
garam-garam halida dari natrium, magnesium, kalium, dan kalsium. Garam halida
yang paling banyak adalah NaCl 2,8% berat air laut. Banyaknya ion halida pada
air laut : 0,53 M Cl- ; 8X10-4 M Br- ; 5X10-7
M I-.
Klorin ditemukan di alam sebagai gas
Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit. Iodin ditemukan
dalam jumlah berlimpah sebagai garam (NaIO3) di daerah Chili,
Amerika Serikat. Iodin yang ditemukan dalam senyawa NaI banyak terdapat pada
sumber air diwatudakon ( Mojokerto). Selain di alam, ion halida juga terdapat
dalam tubuh manusia. Ion clorida merupakan anion yang terkandung dalam plasma
darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan ekskresi. Ion
iodida terdapat dalam kelenjar tiroid. Ion flourida merupakan komponen pembuat
bahan perekat flouroaptit [Ca5(PO4)3F] yang
terdapat pada lapisan email gigi.
4. PRODUK YANG MENGANDUNG UNSUR HALOGEN
Produk-produk atau senyawa-senyawa
yang mengandung unsur halogen adalah sebagai berikut.
·
Fourin terdapat dalam senyawa Freon seperti CCl2F2
dan plastik tahan panas yang dikenal dengan Teflon, bentuk polimer dari
C2F4.
·
Klorin terdapat dalam senyawa pestisida seperti DDT,
aldrin, dan dieldrin. Klorin juga terdapat dalam produk polimer
seperti PVC (poli vinil klorida), yaitu bentuk polimer dari vinil
klorida (CH2CHCl)n. Klorida juga terdapat dalam produk
pelarut seperti karbon tetraklorida, CCl4
·
Bromin terdapat dalam senyawa etilendibromida,
C2H4Br2, sebuah komponen bensin etil pengganti
senyawaan timbale sebagai zat anti ketuk (antiknock).
·
Iodin terdapat dalam senyawa iodoform, CHl3,
zat berwarna kuning dan mempunyai bau khas yang digunakan sebagai obat anti
septic untuk luka.
5. SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA HALOGEN
a. Sifat Fisis
- Jari-jari atom unsur halogen
bertambah dari fluorin sampai astatin. Demikian juga jari-jari ion negatifnya.
Ion negatif terbentuk apabila atom netral mengikat elektron, sehingga jari-jari
ion negatif lebih besar daripada jari-jari atom netralnya.
- Titik didih dan titik leleh dari
fluorin sampai iodin bertambah besar, karena ikatan antarmolekulnya makin besar
pula. Antara molekul-molekul halogen padat dan cair terdapat ikatan Van Dar
Waals yang lemah.
- Wujud fluorin dan klorin pada
temperatur kamar adalah gas, Bromin berwujud cair dan mudah menguap, sedangkan
iodin berwujud padat dan mudah menyublim.
- Warna gas fluorin adalah kuning
muda, gas klorin berwarna kuning hijau. Cairan Bromin berwarna merah cokelat,
dan zat padat iodin berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu.
- Kelarutan Fluorin, Klorin, dan
Bromin dalam air besar atau mudah larut, sedangkan kelarutan iodin larut dalam
air kecil (sukar larut). Iodin mudah larut dalam KI dalam pelarut organik,
seperti alkohol, eter, kloroform (CHCl3) dan karbon tertraklorida
(CCl4). Warna larutan Bromin dalam pelarut kloroform (CHCl3)
atau karbon tetraklorida (CCI4) adalah kuning cokelat, sedangkan
warna larutan iodin dalam pelarut kloroform (CHCl3) atau CCl4 adalah
ungu.
Atau
lebih jelasnya perhatikan tabel sifat fisis berikut :
No
|
Sifat
|
Flour (F2)
|
Klor (Cl2)
|
Brom (Br2)
|
Yod (I2)
|
Astatin (At2)
|
1.
|
Nomor
Atom (Z)
|
9
|
17
|
35
|
53
|
85
|
2.
|
Konfigurasi
Elektron
|
[He] 2s2 2p5
|
[Ne] 3s2 3p5
|
[Ar] 3d10 4s2 4p5
|
[Kr] 4d10 5s2 5p5
|
[Xe] 4f14 5d10 6s2 6p5
|
3.
|
Masa
Atom relatif
|
19
|
35,5
|
80
|
127
|
210
|
4.
|
Titik
Cair (°C)
|
-220
|
-101
|
-7
|
114
|
302
|
5.
|
Titik
Didih (°C)
|
-188
|
-35
|
59
|
184
|
337
|
6.
|
Kerapatan
(g/cm3)
|
1,69 x 10-3
|
3,21 x 10-3
|
3,12
|
4,93
|
|
7.
|
Energi
Pengionan Tingkat Pertama (Kj/ mol)
|
1681
|
1251
|
1140
|
1008
|
|
8.
|
Afinitas
Elektron (Kj/mol)
|
-328
|
-349
|
-325
|
-295
|
|
9.
|
Keelektronegatifan
(Skala Pauling)
|
4,0
|
2,0
|
2,8
|
2,5
|
|
10.
|
Potensial
Reduksi Standar (Volt)
|
2,87
|
1,36
|
1,06
|
0,54
|
|
11.
|
Jari-Jari
Kovalen (Å)
|
0,64
|
0,99
|
1,14
|
1,33
|
|
12.
|
Jari-Jari
Ion (X-) (Å)
|
1,19
|
1,67
|
1,82
|
2,06
|
|
13.
|
Energi
Ikatan (Kj/mol)
|
155
|
242
|
193
|
151
|
|
14.
|
Energi
Ionisasi
|
1680
|
1260
|
1140
|
1010
|
|
15.
|
Warna
|
Kuning Muda
|
Hijau Kekuningan
|
Merah Kecoklatan
|
Ungu
|
|
16.
|
Fasa
|
Gas
|
Gas
|
Cair
|
Padat
|
Padat
|
Sifat-sifat fisik halogen berubah
secara berangsur-angsur dari atas ke bawah dalam satu golongan.
b. Sifat Kimia
·
Kereaktifan
Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya :
harga kereaktifan halogen F > Cl >Br> I, kereaktifan
halogen dipengaruhi kelektronegatifannya, ikatan halogen dan jari-jari atom.
Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik
elektron. ( F > Cl >Br> I ). Semakin kecil energi ikatan halogen,
semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. ( F
< Cl <Br< I ). Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen
semakin bertambah dari flour sampai astatin makin besar jari jari atom semakin
kurang reaktif. ( F < Cl <Br< I )
·
Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin
berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air, karena sangat reaktif
membentuk asam florida
2F2(g) + 2H2O(l)
→ 4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan
yang mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-,
misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq)→
KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut
dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.
·
Titik
didih dan titik lebur
Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang
rendah kerana molekul-molekul halogen ditarik bersama oleh daya Van derWals
yang lemah dan hanya sedikit tenaga diperlukan untuk mengatasinya. Semakin ke
bawah, titik lebur dan titik didih halogen meningkat.
·
Daya
Oksidasi
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena
kecenderungannya mudah mengikat elektron atau mudah tereduksi.
Data
potensial reduksi:
F
+ 2e- → 2F-
Eo= +2,87 Volt
Cl2 +
2e- →2Cl-
Eo= +1,36 Volt
Br2 + 2e-
→2Br-
Eo= +1,06 Volt
I2 + 2e-
→2I-
Eo= +0,54 Volt
Potensial
reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami reduksi dan
disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena
memiliki potensial reduksi terkecil.
Sifat
oksidator: F2> Cl2 > Br2> I2
Sifat
reduktor : I- >Br- > Cl- > F-
Reduktor
terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion iodida paling
mudah melepas electron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.
·
Reaksi
Pendesakkan
Berlangsungnya suatu reaksi tidak hanya ditentukan oleh
potensial sel. Tetapi, berlangsung tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari
reaksi pendesakkan halogen. Halogen yang terletak lebih atas dalam golongan VII
A dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak
dibawahnya.
Contoh:
F2 + 2KCl
→ 2KF +
Cl2
2 Br- + Cl2
→
Br2 + 2 Cl
Br2 + 2I-
→ Br- + I2
Br2 + Cl-
→ (tidak bereaksi)
I2 + Br-
→ (tidak bereaksi)
·
Sifat asam
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu:
asam halida (HX), dan oksilhalida.
a) Asam halida (HX)
Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak
berwarna dan berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam
klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung
pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan
ikatan antara HX.
Dalam
golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan
kekuatan asam :
HF
<HCl<HBr< HI
Titik
didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr) dan ikatan
antar molekul :
·
Semakin
besar Mr maka titik didih semakin tinggi.
·
Semakin
kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.
·
Pengurutan
titik didih asam halida:
HF
> HI >HBr>HCl
Pada
senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul
yang sangat kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.
b) Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen.
Halogennya memiliki bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena
oksigen lebih elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O
+ H2O → 2HXO
X2O3
+ H2O → 2HXO2
X2O5
+ H2O → 2HXO3
X2O7
+ H2O → 2HXO4
Biloks Halogen
|
Oksida Halogen
|
Asam Oksilhalida
|
Asam Oksilklorida
|
Asam Oksilbromida
|
Asam Oksiliodida
|
penamaan
|
+1
|
X2O
|
HXO
|
HClO
|
HBrO
|
HIO
|
Asam hipohalit
|
+3
|
X2O3
|
HXO2
|
HClO2
|
HBrO2
|
HIO2
|
Asam halit
|
+5
|
X2O5
|
HXO3
|
HClO3
|
HBrO3
|
HIO3
|
Asam halat
|
+7
|
X2O7
|
HXO4
|
HClO4
|
HBrO4
|
HIO4
|
Asam perhalat
|
Semakin banyak atom oksigen pada
asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O
disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion H+
mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
HClO>HBrO> HIO
asam terkuat dalam asam oksilhalida adalah senyawa HClO4
(asam perklorat).
6. KEGUNAAN UNSUR HALOGEN DALAM BENTUK
UNSUR MAUPUN SENYAWA
Jenis
Halogen
|
Kegunaan
|
|
Halogen
|
Senyawa
Halogen
|
|
1.
Florin (F)
|
Ø Membuat
senyawa KloroFluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
Ø Membuat
Teflon.
Ø Memisahkan
isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
|
Ø CFC
(Freon) digunakan sebagai cairan pendingin, seperti AC dan kulkas, freon juga
digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan
Freon dapat merusak lapisan ozon.
Ø Teflon
(politetrafluoroetilena) monomernya CF2 = CF2, yaitu
sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia,
digunakan untuk melapisi panci/alat rumah tangga yang tahan panas dan anti
lengket.
Ø Hidrogen
fluotida (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunaan untuk membuat
tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
Ø Garam
fluorida ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan
gigi.
|
2.
Klorin (Cl)
|
Ø Untuk
klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri plastik serta karet
sintesis.
Ø Untuk
pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
Ø Untuk
pembuatan etil klorida (C2H3Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra
etillead), yaitu bahan aditif pada bensin.
Ø Untuk
industri berbagai jenis pestisida.
Ø Sebagai
bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
Ø Sebagai
pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
Ø Gas
klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
|
Ø Senyawa
naturiumhipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
Ø Naturium
Klorida (NaCl) digunakan untuk garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH,
mengawetkan makanan, dan mencairkan salju.
Ø Hidrogen
Klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada
elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, dan sebagai
bahan baku obat-obatan, plastik dan zat warna.
Ø Kapur
klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCI2) digunakan sebagai
bahan pengelantang atau pemutih pada kain.
Ø Polivinil
klorida (PVC) untuk membuat paralon.
Ø Diklorodifeniltrikloroetana
(DDT) untuk insektisida.
Ø Kloroform
(CHCI3) untuk obat bius dan pelarut.
Ø Karbon
tetraklorida (CCI4) untuk pelarut.
Ø KCI
untuk pembuatan pupuk.
Ø KCIO3
untuk bahan pembuatan korek api.
|
3. Bromin (Br)
|
Ø Untuk
membuat etil bromida (C2H4Br2).
Ø Pada
pembuatan AgBr.
Ø Pembuatan
senyawa organik, misalnya zat warna, obat-obatan, dan pestisida.
|
Ø Etil
bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang
dicampurkan ke dalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat timbal, sehingga
tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr2
yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan aan
mencemarkan udara.
Ø AgBr
merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film
fotografi.
Ø Natrium
bromida (NaBr) sebagai obat penenang saraf.
|
4.
Iodin
|
Ø Banyak
digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodiumtingtur).
Ø Sebagai
bahan untuk membuat perak iodida (AgI).
Ø Untuk
mengetes adanya amilum dalam tepung tapioka.
|
Ø KI
digunakan sebagai obat anti jamur.
Ø Iodoform
(CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik.
Ø NaI
dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCI untuk mencegah
penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan memengaruhi tingkat
kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.
|
7. CARA PEMBUATAN UNSUR-UNSUR HALOGEN
Unsur-unsur
halogen dapat dibuat dari senyawa yang ada di alam. Caranya adalah dengan
mengoksidasi ion-ion halida. Proses pembuatan halogen tersebut dapat dilakukan
dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.
a) Pembuatan Fluorin (F2)
Fluorin dibuat dari elektrolisis asam Florida (HF). Sebagai
bahan baku untuk mendapatkan HF diperoleh dari fluorspar (CaF2) yang
direaksikan dengan H2SO4 pekat. HF yang diperoleh
dicampur dengan KHF2 cair. Tempat untuk reaksi elektrolisis terbuat
dari logam monel (campuran Cu dan Ni). Wadahnya menjadi katode, sedangkan anodenya
adalah grafit.
Persamaan reaksi elektrolisis HF sebagai berikut:
2HF(aq)
→ 2HF+(aq) + 2F-(aq)
Katode
(−) : 2F+(aq) + 2e → H2(g)
Anode
(+) : 2F-(aq)
→ F2(g) + 2e
b) Pembuatan Klorin (Cl2)
1. Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara
mengoksidasi ion klorida. Sebagai oksidator dapat digunakan MnO2
(batu kawi), KMnO4, K2Cr2O7, atau
CaOCl2.
MnO2(s)
+ 2H2SO4(l) + 2NaCl(s) → Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) +
2H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq)
+ H2SO4(l)
→ CaSO4(aq) + H2O(l)
+ Cl2(g)
CaOCl2(aq)
+ 2HCl(l) → CaCl2(s) + H2O(l)
+ Cl2(g)
2KMnO4(s)
+ 16HCl(l)
→ 2KCl(aq) + 2MnCl2(aq)
+ 8H2O(l) + 5Cl2(g)
2. Cara Elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis
larutan natrium klorida pekat dengan menggunakan elektrode inert (tidak ikut
bereaksi) dan menggunakan diafragma. Sebagai elektrode dipakai grafit.
Persamaan reaksi elektrolisisnya sebagai berikut.
2NaCl(aq)
→ 2Na+(aq) + 2Cl¯(aq)
Katode
(-): 2NH2O(l) + 2e¯
→ H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode (+): 2Cl¯(aq)
→ Cl2(g) + 2e¯.
2NaCl(aq) + 2H2O(l)
→ 2Na+(aq) + 2OH¯(aq)+ Cl2(g)
+ H2(g)
2NaOH(aq)
OH¯
yang diperoleh bereaksi dengan Na+ membentuk larutan NaOH.
c) Pembuatan Bromin (Br2)
1. Cara reaksi redoks
a. Dalam industri, bromin dapat dibuat
dengan cara mengoksidasi ion bromida yang terdapat dalam air laut dengan
klorin. Reaksi yang terjadi adalah
Cl2(g)
+ 2Br¯(aq)
→ Br(l) + 2Cl¯(aq)
Dengan
mengalirkan udara ke dalam air bromin, brominnya dapat dikeluarkan karena mudah
menguap.
b. Dalam laboratorium, bromin dibuat
dengan cara memanaskan campuran NaBr + MnO2 dan H2SO4
pekat. Persamaan reaksinya:
MnO2(s)
+ 2H2SO4(l) + 2NaBr(s) → MnSO4(aq)
+ Na2SO4(aq) +Br2(g) +2H2O(l)
2.Cara Elektrolisis
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam
MgBr2 dengan menggunakan elektrode inert.
Persamaan
reaksi elektrolisisnya :
MgBr2(aq)
→ Mg2+(aq) + 2Br¯(aq)
Katode(-):
2H2O(l) + 2e¯
→ H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode(+): 2Br¯(aq)
→ Br2(l) + 2e¯.
MgBr2(aq)+2H2O(l)
→ Mg2+(aq) + 2OH¯(aq)+ Br2(l)
+ H2(g)
Mg(OH)2(aq)
c. Pembuatan iodin (I2)
1. Cara reaksi redoks
a. Secara komersial iodin dapat dibuat
dengan mengoksidasi ion iodida yang terdapat dalam air laut dengan klorin.
Cl2(g)
+ I¯(aq) → I2(s) + 2Cl¯(aq)
b. Iodin dapat dibuat dengan mereduksi
NaIO3 dengan NaHSO3 dalam suasana asam. Persamaan
reaksinya :
IO3¯(aq)
+ 3HSO3¯(aq)
→ I¯(aq) +
3H+(aq) + 3SO42¯
I¯(aq)
+ IO3¯(aq) + 6H+(aq) →
I2(s) + 3H2O(l)
c. Di laboratorium iodin dibuat dari
MnO2 + KI + H2SO4 pekat yang dipanaskan.
Persamaan reaksinya :
KI(s) + MnO2(s) + H2SO4(l)
→ K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(l)
+ I2(s)
2. Cara Elektrolisis
Iodin
dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam pekat NaI dengan
menggunakan elektrode inert. Persamaan reaksinya :
2NaI(aq)
→ 2Na+(aq)
+ 2I¯(aq)
Katode(-): 2H2O(l) + 2e¯
→ H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode(+): 2I¯(aq)
→ I2(g) + 2e¯.
2NaI(aq) + 2H2O(l)
→ 2Na+(aq) + 2OH¯(aq)+ I2(g)
+ H2(g)
Mg(OH)2
8. DAMPAK NEGATIF SENYAWA HALOGEN
a) Flour
Ø Fluorida memiliki racun yang
bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk murni dia sangat
berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan langsung
dengan kulit.
Ø Adanya komponen fluorin dalam air
minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
Ø Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak
langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam daun-daun sehingga
menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan oleh
binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.
b) Klor
Ø Menurut para ahli, kalau klorin
bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau keringat, maka akan
menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan
iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas
di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi
paru-paru.
Ø Klor dapat mengganggu pernafasan,
merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit dan bersifat
sangat beracun.
Ø CFC (ChloroFluoroCarbon), yang
terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.
Ø Kloramina, NH4Cl zat ini
sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya.
Ø Kloroform CHCl3, yang
ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap , mutagenik (dapat menimbulkan
mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau karsiogenik
(menimbulkan kangker).
c) Brom
Ø Dalam bentuk cairan zat ini bersifat
korosif terhadap jaringan sel manusia dan uapnya menyebabkan
iritasi pada mata dan tenggorokan.
Ø Ketika brom tumpah ke kulit, akan
menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang
serius, dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama menanganinya.
Ø Timbal bromida yang terbentuk dalam
mesin cenderung merusak mesin, serta sifatnya yang mudah menguap yang lolos
bersama gas-gas buangan yang dapat mencemari atmosfer.
d) Iodin
Ø Kristal iodin dapat melukai kulit
Ø Uapnya dapat melukai mata dan
selaput lendir
Ø Pada saat ini dikenal suatu jenis
penyakit yang disebabkan dari kekurangan yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium” merupakan penyakit yang dapat menyebabkan retardasi mental.
Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini
diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan
300 juta menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000
bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni
retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh. Di antara mereka yang
lahir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang kurang
intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.
Ø Efek yang sangat dikenal orang
akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni pembesaran kelenjar tiroid di
daerah leher.
e) Astatin
Ø Belum diketahui bahaya yang
ditemukan akibat Astatin.
9. KESIMPULAN
Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan
golongan yang berada pada golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi 7
pada subkulit ns²np⁵. Istilah halogen
berasal dari ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa
Yunani., yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk garam’
karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam.
Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam yang saling berkaitan erat,
lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik.
Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron
(oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk
memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen
tidak mungkin ada dalam keadaan bebas dialam, karema sifatnya yang sangat
reaktif sehingga halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron
gas mulia) atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari atom lain
atau dengan menggunakan pasangan elektron secara bersama hingga
membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima
elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut
ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat
karena kecenderungannya membentuk ion negatif. Golongan halogen
terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br),
Iodin (I), Astatin (At)