Senin, 04 Agustus 2014

Golongan VII A (Halogen)



1.    PENGERTIAN HALOGEN 
Halogen berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani. Halos yang berarti garam; dan genes yang berarti pembentuk, dengan demikian, halogen adalah pembentuk garam. Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida. Unsur-unsur halogen akan menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Pada tabel periodik halogen berada pada golongan VIIA, mempunyai elektron valensi 7 pada [ns]2[np]5. Semua unsur halogen memiliki warna dan pada suhu kamar mempunyai wujud yang berbeda-beda. Kelompok halogen terdiri dari: 
·        Fluor (F)
Fluor merupakan unsur paling elektro negative dan reaktif. Pertama kali diisolasi pada tahun 1886 oleh Maisson. Ditemukan dalam mineral fluorspar atau fluorit CaF2, Kristal transparan : yang tidak berwarna, akan berwarna kebiruan jika terkena sinar, sifat ini juga disebut “fluoresen”. Fluospar digambarkan sebagai fluor ( yang berat mengalir ), karena zat ini melebur dan bergerak pada suhu 1330°c. Mineral lain yang mengandung fluorn dalam klorit Na3AlF6 dan apatit 3Ca3(PO4)2.CaF2.

Klor (Cl)
Klor ditemukan oleh Schecle pada tahun 1774 sebagai senyawa asam klorida dan dinamai oleh Davi pada tahun 1810 sesuai dengan warnanya ( cloros: kuning hijau ) yang menyatakan bahwa klorin benar-benar unsur baru, bukan senyawa asam yang mengandung oksigen. Klor ditemukan dalam kerak bumi sebagai mineral ion-ion klorida seperti batu garamNaCl, karnalit KCl.MgCl2.6H2O, dan kloroargirit AgCl, juga terdapat dalam air laut.

·        Brom (Br)
Brom ditemukan oleh Ballard pada tahun 1826 ( bromos : berbau busuk ). Brom terdapat sebagai bromide, sebagai garam magnesium dan garam logam alkali dalam air laut. Dalam kerak bumi, brom sebagai mineral bromoargirit AgBr.

·        Iodium (I)
Iodium diemukan oleh Courtois pada tahun 1812. Di alam ditemukan sebagai iodide dalam air laut ( air asin ), ganggang laut, dan 23 isotop dan hanya satu yang stabil yaitu 127I yang ditemukan dialam. Padatan mengkilap berwarna hitam kebiruan. Dapat menguap pada temperatur biasa membentuk gas berwarna ungu-biru berbau tidak enak (perih). Unsur halogen ini larut baik dalam CHCl3, CCl4, dan CS2 tetapi sedikit sekali larut dalam air. Kristal iodin dapat melukai kulit, sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir.

·        Astatin (At)
Astatin Merupakan unsure radioaktif pertama yang dibuat sebagai hasil pemboman Bismuth dengan partikel-partikel alfa (hasil sintesa tahun 1940) oleh DR. Corson,K.R. Mackenzie dan E. Segre. Dikenalada 20 isotop dari astatin, dan isotop At (210) mempunyai waktu paruh 8,3 jam (terpanjang). Astatin lebih logam dibanding iodium. Sifat kimianya mirip iodium, dapat membentuk senyawa antar halogen (AtI, AtBr, AtCl), tetapi belum bias diketahui apakah At dapat membentuk molekul diatom seperti unsur halogen lainnya. Senyawa yang berhasil dideteksi adalah Hat dan CH 3At.6 .Jumlah astatine di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.
 

2.    KEBERADAAN UNSUR-UNSUR HALOGEN
Halogen adalah kelompok unsure kimia yang berada pada golongan VII A ditabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsure  ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Unsur golongan VIIA ini merupakan unsure nonlogam paling reaktif. Unsur-unsur ini tidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Mereka membutuhkan satu tambahan electron untuk mengisi orbit electron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negative bermuatan satu. Ion negative ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini, disebut halida. Unsur-unsur halogen di alam, semuanya ditemukan dalam keadaan diatomik. Hal ini terjadi karena unsur-unsur halogen tidak stabil jika berdiri sendiri. Oleh karena itu, unsur halogen harus berikatan agar stabil. Unsur-unsur halogen dapat ditemukan dibeberapa tempat. Fluorin dapat ditemukan di atas permukaan tanah. Klorin dapat ditemukan di dalam air laut. Bromin juga dapat ditemukan di dalam air laut. Begitu juga dengan iodin, yang dapat ditemukan di dalam air laut. Astatin dapat ditemukan dari pemboman bismuth dengan partikel alfa.



3.
    KELIMPAHAAN UNSUR-UNSUR HALOGEN DI ALAM
Halogen merupakan golongan non-logam yang sangat reaktif, sehingga unsur-unsurnya tidak dijumpai pada keadaan bebas. Pada umumnya ditemukan dialam dalam bentuk senyawa garam-garamnya. Garam yang terbentuk disebut Halida.
Flourin ditemukan dalam mineral-mineral pada kulit bumi: fluorspar (CaF2) dan kriolit (Na3AlF6). Klorin, Bromin, dan Iodin terkandung pada air laut dalam bentuk garam-garam halida dari natrium, magnesium, kalium, dan kalsium. Garam halida yang paling banyak adalah NaCl 2,8% berat air laut. Banyaknya ion halida pada air laut : 0,53 M Cl­- ; 8X10-4 M Br- ; 5X10-7 M I-.
Klorin ditemukan di alam sebagai gas Cl2, senyawa dan mineral seperti kamalit dan silvit. Iodin ditemukan dalam jumlah berlimpah sebagai garam (NaIO3) di daerah Chili, Amerika Serikat. Iodin yang ditemukan dalam senyawa NaI banyak terdapat pada sumber air diwatudakon ( Mojokerto). Selain di alam, ion halida juga terdapat dalam tubuh manusia. Ion clorida merupakan anion yang terkandung dalam plasma darah, cairan tubuh, air susu, air mata, air ludah, dan cairan ekskresi. Ion iodida terdapat dalam kelenjar tiroid. Ion flourida merupakan komponen pembuat bahan perekat flouroaptit [Ca5(PO­4)3F] yang terdapat pada lapisan email gigi.

4.    PRODUK YANG MENGANDUNG UNSUR HALOGEN
Produk-produk atau senyawa-senyawa yang mengandung unsur halogen adalah sebagai berikut.
·        Fourin terdapat dalam senyawa Freon seperti CCl2F2 dan plastik tahan panas yang dikenal dengan Teflon, bentuk polimer dari C2F4.
·        Klorin terdapat dalam senyawa pestisida seperti DDT, aldrin, dan dieldrin. Klorin juga terdapat dalam produk polimer seperti PVC (poli vinil klorida), yaitu bentuk polimer dari vinil klorida (CH2CHCl)n. Klorida juga terdapat dalam produk pelarut seperti karbon tetraklorida, CCl4
·         Bromin terdapat dalam senyawa etilendibromida, C2H4Br2, sebuah komponen bensin etil pengganti senyawaan timbale sebagai zat anti ketuk (antiknock).
·        Iodin terdapat dalam senyawa iodoform, CHl3, zat berwarna kuning dan mempunyai bau khas yang digunakan sebagai obat anti septic untuk luka.
5.    SIFAT FISIS DAN SIFAT KIMIA HALOGEN
a.   Sifat Fisis
- Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin. Demikian juga jari-jari ion negatifnya. Ion negatif terbentuk apabila atom netral mengikat elektron, sehingga jari-jari ion negatif lebih besar daripada jari-jari atom netralnya.
- Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodin bertambah besar, karena ikatan antarmolekulnya makin besar pula. Antara molekul-molekul halogen padat dan cair terdapat ikatan Van Dar Waals yang lemah.
- Wujud fluorin dan klorin pada temperatur kamar adalah gas, Bromin berwujud cair dan mudah menguap, sedangkan iodin berwujud padat dan mudah menyublim.
- Warna gas fluorin adalah kuning muda, gas klorin berwarna kuning hijau. Cairan Bromin berwarna merah cokelat, dan zat padat iodin berwarna hitam, sedangkan uap iodin berwarna ungu.
- Kelarutan Fluorin, Klorin, dan Bromin dalam air besar atau mudah larut, sedangkan kelarutan iodin larut dalam air kecil (sukar larut). Iodin mudah larut dalam KI dalam pelarut organik, seperti alkohol, eter, kloroform (CHCl3) dan karbon tertraklorida (CCl4). Warna larutan Bromin dalam pelarut kloroform (CHCl3) atau karbon tetraklorida (CCI4) adalah kuning cokelat, sedangkan warna larutan iodin dalam pelarut kloroform (CHCl3) atau CCl4 adalah ungu.


Atau lebih jelasnya perhatikan tabel sifat fisis berikut :

No
Sifat
Flour (F2)
Klor (Cl2)
Brom (Br2)
Yod (I2)
Astatin (At2)
1.
Nomor Atom (Z)
9
17
35
53
85
2.
Konfigurasi Elektron
[He] 2s2 2p5
[Ne] 3s2 3p5
[Ar] 3d10 4s2 4p5
[Kr] 4d10 5s2 5p5
[Xe] 4f14 5d10 6s2 6p5
3.
Masa Atom relatif
19
35,5
80
127
210
4.
Titik Cair (°C)
-220
-101
-7
114
302
5.
Titik Didih (°C)
-188
-35
59
184
337
6.
Kerapatan (g/cm3)
1,69 x 10-3
3,21 x 10-3
3,12
4,93

7.
Energi Pengionan Tingkat Pertama (Kj/ mol)
1681
1251
1140
1008

8.
Afinitas Elektron (Kj/mol)
-328
-349
-325
-295

9.
Keelektronegatifan (Skala Pauling)
4,0
2,0
2,8
2,5

10.
Potensial Reduksi Standar (Volt)
2,87
1,36
1,06
0,54

11.
Jari-Jari Kovalen (Å)
0,64
0,99
1,14
1,33

12.
Jari-Jari Ion (X-) (Å)
1,19
1,67
1,82
2,06

13.
Energi Ikatan (Kj/mol)
155
242
193
151

14.
Energi Ionisasi
1680
1260
1140
1010

15.
Warna
Kuning Muda
Hijau Kekuningan
Merah Kecoklatan
Ungu

16.
Fasa
Gas
Gas
Cair
Padat
Padat
 
 

Sifat-sifat fisik halogen berubah secara berangsur-angsur dari atas ke bawah dalam satu golongan.  
b.   Sifat Kimia
·        Kereaktifan
Beberapa hal yang mempengaruhi kereaktifan, diantaranya : harga kereaktifan halogen  F > Cl >Br> I, kereaktifan halogen dipengaruhi kelektronegatifannya, ikatan halogen dan jari-jari atom. Semakin besar kelektronegatifan semakin reaktif karena semakin mudah menarik elektron. ( F > Cl >Br> I ). Semakin kecil energi ikatan halogen, semakin mudah diputuskan ikatan tersebut sehingga makin reaktif halogen. ( F < Cl <Br< I ). Dalam satu golongan jari-jari atom dari unsur halogen semakin bertambah dari flour sampai astatin makin besar jari jari atom semakin kurang reaktif. ( F < Cl <Br< I )
·        Kelarutan
Kelarutan halogen dari fluor sampai iodin dalam air semakin berkurang. Fluor selain larut juga bereaksi dengan air, karena sangat reaktif membentuk asam florida
2F2(g) + 2H2O(l)    4HF(aq) + O2(g)
Iodin sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan yang mengandung ion I- karena membentuk ion poliiodida I3-, misalnya I2 larut dalam larutan KI.
I2(s) + KI(aq)  KI3(aq)
Karena molekul halogen nonpolar sehingga lebih mudah larut dalam pelarut nonpolar, misalnya CCl4, aseton, kloroform, dan sebagainya.
·        Titik didih dan titik lebur
Semua halogen mempunyai titik lebur dan titik didih yang rendah kerana molekul-molekul halogen ditarik bersama oleh daya Van derWals yang lemah dan hanya sedikit tenaga diperlukan untuk mengatasinya. Semakin ke bawah, titik lebur dan titik didih halogen meningkat.
·        Daya Oksidasi
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya mudah mengikat elektron atau mudah tereduksi.
Data potensial reduksi:
F            + 2e-     2F-                              Eo= +2,87 Volt 
Cl2        + 2e-   2Cl-                   Eo= +1,36 Volt
Br2       + 2e-    2Br-                              Eo= +1,06 Volt
I2       + 2e-   2I-                     Eo= +0,54 Volt
Potensial reduksi F2 paling besar sehingga akan mudah mengalami reduksi dan disebut oksidator terkuat. Sedangkan terlemah adalah I2 karena memiliki potensial reduksi terkecil.

Sifat oksidator: F2> Cl2 > Br2> I2
Sifat reduktor : I- >Br- > Cl- > F-
Reduktor terkuat akan mudah mengalami oksidasi mudah melepas elektron ion iodida paling mudah melepas electron sehingga bertindak sebagai reduktor kuat.
·        Reaksi Pendesakkan
Berlangsungnya suatu reaksi tidak hanya ditentukan oleh potensial sel. Tetapi, berlangsung tidaknya suatu reaksi dapat dilihat dari reaksi pendesakkan halogen. Halogen yang terletak lebih atas dalam golongan VII A dalam keadaan diatomik mampu mendesak ion halogen dari garamnya yang terletak dibawahnya.
Contoh:   F2      + 2KCl        2KF + Cl2
2 Br-  + Cl2           Br2 + 2 Cl
Br2    + 2I-              Br- + I2
Br2    + Cl-            (tidak bereaksi)
I2       + Br-           (tidak bereaksi)
·        Sifat asam
Sifat asam yang dapat dibentuk dari unsur halogen, yaitu: asam halida (HX), dan oksilhalida.
a)     Asam halida (HX)
Pada suhu kamar semua asam halida (HX) berupa gas, tidak berwarna dan berbau menusuk. Asam halida terdiri dari asam fluorida (HF), asam klorida (HCl), asam bromida (HBr), dan asam iodida (HI). Kekuatan asam halida bergantung pada kekuatan ikatan antara HX atau kemudahan senyawa halida untuk memutuskan ikatan antara HX.
Dalam golongan VII A, semakin keatas ikatan antara atom HX semakin kuat. Urutan kekuatan asam :
HF <HCl<HBr< HI
Titik didih asam halida dipengaruhi oleh massa atom relative (Mr)  dan ikatan antar molekul :
·         Semakin besar Mr maka titik didih semakin tinggi.
·         Semakin kuat ikatan antarmolekul maka titik didih semakin tinggi.
·         Pengurutan titik didih asam halida:
HF > HI >HBr>HCl
Pada senyawa HF, walaupun memiliki Mr terkecil tetapi memiliki ikatan antar molekul yang sangat kuat “ikatan hydrogen” sehingga titik didihnya paling tinggi.
b)    Asam Oksihalida
Asam oksihalida adalah asam yang mengandung oksigen. Halogennya memiliki bilangan oksidasi ( +1, +3, dan +7 ) untuk Cl, Br, I karena oksigen lebih elektronegatifan. Pembentukannya :
X2O + H2  2HXO
X2O3 + H2   2HXO2
X2O5 + H2 2HXO3
X2O7 + H2  2HXO4


Biloks Halogen
Oksida Halogen
Asam Oksilhalida
Asam Oksilklorida
Asam Oksilbromida
Asam Oksiliodida
penamaan
+1
X2O
HXO
HClO
HBrO
HIO
Asam hipohalit
+3
X2O3
HXO2
HClO2
HBrO2
HIO2
Asam halit
+5
X2O5
HXO3
HClO3
HBrO3
HIO3
Asam halat
+7
X2O7
HXO4
HClO4
HBrO4
HIO4
Asam perhalat
   
Semakin banyak atom oksigen pada asam oksilhalida maka sifat asam akan semakin kuat. Hal tersebut akibat atom O disekitar Cl yang menyebabkan O pada O-H sangat polar sehingga ion H+ mudah lepas. Urutan kekuatan asam oksilhalida:
HClO>HBrO> HIO
asam terkuat dalam asam oksilhalida adalah senyawa HClO4 (asam perklorat).


6.    KEGUNAAN UNSUR HALOGEN DALAM BENTUK UNSUR MAUPUN SENYAWA


Jenis Halogen
Kegunaan
Halogen
Senyawa Halogen
1.       Florin (F)
Ø  Membuat senyawa KloroFluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
Ø  Membuat Teflon.
Ø  Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.
Ø  CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin, seperti AC dan kulkas, freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.
Ø  Teflon (politetrafluoroetilena) monomernya CF2 = CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci/alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.
Ø  Hidrogen fluotida (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunaan untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
Ø  Garam fluorida ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.
2.       Klorin (Cl)
Ø  Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri plastik serta karet sintesis.
Ø  Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
Ø  Untuk pembuatan etil klorida (C2H3Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead), yaitu bahan aditif pada bensin.
Ø  Untuk industri berbagai jenis pestisida.
Ø  Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
Ø  Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
Ø  Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.
Ø  Senyawa naturiumhipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
Ø  Naturium Klorida (NaCl) digunakan untuk garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan makanan, dan mencairkan salju.
Ø  Hidrogen Klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, dan sebagai bahan baku obat-obatan, plastik dan zat warna.
Ø  Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCI2) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain.
Ø  Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
Ø  Diklorodifeniltrikloroetana (DDT) untuk insektisida.
Ø  Kloroform (CHCI) untuk obat bius dan pelarut.
Ø  Karbon tetraklorida (CCI4) untuk pelarut.
Ø  KCI untuk pembuatan pupuk.
Ø  KCIO3 untuk bahan pembuatan korek api.
3.     Bromin (Br)
Ø  Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
Ø  Pada pembuatan AgBr.
Ø  Pembuatan senyawa organik, misalnya zat warna, obat-obatan, dan pestisida.
Ø  Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan ke dalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat timbal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan aan mencemarkan udara.
Ø  AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
Ø  Natrium bromida (NaBr) sebagai obat penenang saraf.
4.       Iodin
Ø  Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodiumtingtur).
Ø  Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI).
Ø  Untuk mengetes adanya amilum dalam tepung tapioka.
Ø  KI digunakan sebagai obat anti jamur.
Ø  Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik.
Ø  NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCI untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan memengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.
  


7.    CARA PEMBUATAN UNSUR-UNSUR HALOGEN
Unsur-unsur halogen dapat dibuat dari senyawa yang ada di alam. Caranya adalah dengan mengoksidasi ion-ion halida. Proses pembuatan halogen tersebut dapat dilakukan dengan jalan oksidasi, reduksi, dan elektrolisis.
a)     Pembuatan Fluorin (F2)
Fluorin dibuat dari elektrolisis asam Florida (HF). Sebagai bahan baku untuk mendapatkan HF diperoleh dari fluorspar (CaF2) yang direaksikan dengan H2SO4 pekat. HF yang diperoleh dicampur dengan KHF2 cair. Tempat untuk reaksi elektrolisis terbuat dari logam monel (campuran Cu dan Ni). Wadahnya menjadi katode, sedangkan anodenya adalah grafit.
          Persamaan reaksi elektrolisis HF sebagai berikut:
                   2HF(aq)              → 2HF+(aq) + 2F-(aq)
Katode (−) : 2F+(aq) + 2e → H2(g)
Anode  (+) : 2F-(aq)           → F2(g) + 2e
b)    Pembuatan Klorin (Cl2)
1.     Cara reaksi redoks
Dalam laboratorium, klorin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion klorida. Sebagai oksidator dapat digunakan MnO2 (batu kawi), KMnO4, K2Cr2O7, atau CaOCl2.
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaCl(s)   → Na2SO4(aq) + MnSO4(aq) + 2H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + H2SO4(l)                 → CaSO4(aq) + H2O(l) + Cl2(g)
CaOCl2(aq) + 2HCl(l)                   CaCl2(s) + H2O(l) + Cl2(g)
2KMnO4(s) + 16HCl(l)                2KCl(aq) + 2MnCl2(aq) + 8H2O(l) + 5Cl2(g)
2.     Cara Elektrolisis
Dalam industri, klorin dibuat dengan mengelektrolisis larutan natrium klorida pekat dengan menggunakan elektrode inert (tidak ikut bereaksi) dan menggunakan diafragma. Sebagai elektrode dipakai grafit. Persamaan reaksi elektrolisisnya sebagai berikut.


                    2NaCl(aq)             → 2Na+(aq)2Cl¯(aq)
Katode (-): 2NH2O(l) + 2e¯           → H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode (+): 2Cl¯(aq)                   → Cl2(g) + 2.
               2NaCl(aq) + 2H2O(l)   → 2Na+(aq) + 2OH¯(aq)+ Cl2(g) + H2(g)
                                                                   2NaOH(aq)
OH¯ yang diperoleh bereaksi dengan Na+ membentuk larutan NaOH.
c)     Pembuatan Bromin (Br2)
1.     Cara reaksi redoks
a.     Dalam industri, bromin dapat dibuat dengan cara mengoksidasi ion bromida yang terdapat dalam air laut dengan klorin. Reaksi yang terjadi adalah
Cl2(g) + 2Br¯(aq)               → Br(l) + 2Cl¯(aq)
Dengan mengalirkan udara ke dalam air bromin, brominnya dapat dikeluarkan karena mudah menguap.
b.     Dalam laboratorium, bromin dibuat dengan cara memanaskan campuran NaBr + MnO2 dan H2SO4 pekat. Persamaan reaksinya:
MnO2(s) + 2H2SO4(l) + 2NaBr(s) → MnSO4(aq) + Na2SO4(aq) +Br2(g) +2H2O(l)
2.Cara Elektrolisis
Bromin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam MgBr2 dengan menggunakan elektrode inert.
Persamaan reaksi elektrolisisnya :
          MgBr2(aq)               → Mg2+(aq) + 2Br¯(aq)
Katode(-): 2H2O(l) + 2e¯          → H2(g) + 2OH¯(aq)
Anode(+): 2Br¯(aq)                   → Br2(l) + 2e¯.
MgBr2(aq)+2H2O(l)Mg2+(aq) + 2OH¯(aq)+ Br2(l) + H2(g)
                                       Mg(OH)2(aq)
c.      Pembuatan iodin (I2)
1.     Cara reaksi redoks
a.     Secara komersial iodin dapat dibuat dengan mengoksidasi ion iodida yang terdapat dalam air laut dengan klorin.
Cl2(g) + I¯(aq) → I2(s) + 2Cl¯(aq)
b.     Iodin dapat dibuat dengan mereduksi NaIO3 dengan NaHSO3 dalam suasana asam. Persamaan reaksinya :
IO3¯(aq) + 3HSO3¯(aq)           → I¯(aq) + 3H+(aq) + 3SO42¯
(aq) + IO3¯(aq) + 6H+(aq)    → I2(s) + 3H2O(l)
c.      Di laboratorium iodin dibuat dari MnO2 + KI + H2SO4 pekat yang dipanaskan. Persamaan reaksinya :
KI(s) + MnO2(s) + H2SO4(l) → K2SO4(aq) + MnSO4(aq) + H2O(l) + I2(s)
2.     Cara Elektrolisis
Iodin dapat dibuat dengan cara elektrolisis larutan garam pekat NaI dengan menggunakan elektrode inert. Persamaan reaksinya :
2NaI(aq)                  → 2Na+(aq) + 2I¯(aq)
          Katode(-):   2H2O(l) + 2e¯        → H2(g) + 2OH¯(aq)
          Anode(+):   2I¯(aq)                    → I2(g) + 2e¯.
                             2NaI(aq) + 2H2O(l)   2Na+(aq) + 2OH¯(aq)+ I2(g) + H2(g)
                                                                   Mg(OH)2


8.    DAMPAK NEGATIF SENYAWA HALOGEN
a)     Flour
Ø Fluorida memiliki racun yang bersifat kumulatif dan sangat beracun, jika dalam bentuk murni dia sangat berbahaya, dapat menyebabkan pembakaran kimia parah bila bersentuhan langsung dengan kulit.
Ø Adanya komponen fluorin dalam air minum yang melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
Ø Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak langsung dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam daun-daun sehingga menyebabkan daun berwarna kuning kecoklatan. Jika daun tersebut dimakan oleh binatang maka bisa menyebabkan penyakit gigi rontok.

b)    Klor
Ø Menurut para ahli, kalau klorin bersenyawa dengan zat organik, seperti air seni atau keringat, maka akan menghasilkan senyawa sejenis nitrogen triklorin yang dapat mengakibatkan iritasi hebat. Senyawa organik tersebut selanjutnya dapat bereaksi menjadi gas di kolam tertutup dan membawa dampak terhadap sel-sel tubuh yang melindungi paru-paru.
Ø Klor dapat mengganggu pernafasan, merusak selaput lendir dan dalam wujud cahaya dapat membakar kulit dan bersifat sangat beracun.
Ø CFC (ChloroFluoroCarbon), yang terlepas ke udara dapat menimbulkan kerusakan pada lapisan ozon.
Ø Kloramina, NH4Cl zat ini sangat beracun terhadap kerang-kerang dan binatang air lainnya.
Ø Kloroform CHCl3, yang ditemukan dalam air terklorinasi, yang dianggap , mutagenik (dapat menimbulkan mutasi), tetraogenik (menimbulkan kerusakan pada kelahiran) atau karsiogenik (menimbulkan kangker).
c)     Brom
Ø Dalam bentuk gas, brom bersifat toksik
Ø Dalam bentuk cairan zat ini bersifat korosif terhadap jaringan sel manusia dan uapnya menyebabkan iritasi pada mata dan tenggorokan.
Ø Ketika brom tumpah ke kulit, akan menimbulkan rasa yang amat pedih. Brom mengakibatkan bahaya kesehatan yang serius, dan peralatan keselamatan kerja harus diperhatikan selama menanganinya.
Ø Timbal bromida yang terbentuk dalam mesin cenderung merusak mesin, serta sifatnya yang mudah menguap yang lolos bersama gas-gas buangan yang dapat mencemari atmosfer.           
d)    Iodin
Ø Kristal iodin dapat melukai kulit
Ø Uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir
Ø Pada saat ini dikenal suatu jenis penyakit yang disebabkan dari kekurangan yodium yaitu Gaky “ Gangguan Akibat Kekurangan Yodium” merupakan penyakit yang dapat menyebabkan retardasi mental. Penyakit ini bisa disebut defisiensi yodium atau kekurangan yodium. Saat ini diperkirakan 1,6 miliar penduduk dunia mempunyai risiko kekurangan yodium, dan 300 juta menderita gangguan mental akibat kekurangan yodium. Kira-kira 30.000 bayi lahir mati setiap tahun, dan lebih dari 120.000 bayi kretin, yakni retardasi mental, tubuh pendek, bisu tuli atau lumpuh. Di antara mereka yang lahir normal, dengan konsumsi diet rendah yodium akan menjadi anak yang kurang intelegensinya, bodoh, lesu dan apatis dalam kehidupannya.
Ø Efek yang sangat dikenal orang akibat kekurangan yodium adalah gondok, yakni pembesaran kelenjar tiroid di daerah leher.
e)     Astatin
Ø Belum diketahui bahaya yang ditemukan akibat Astatin.
 
9.    KESIMPULAN
Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np. Istilah  halogen  berasal dari ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani., yaitu halo genes yang artinya ‘pembentuk garam’ karena unsur-unsur tersebut dapat bereaksi dengan logam membentuk garam. Halogen merupakan sekumpulan unsur nonlogam  yang saling berkaitan erat, lincah, dan berwarna terang. Dan secara alamiah bentuk molekulnya diatomik. Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron (oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tidak mungkin ada dalam keadaan bebas dialam, karema sifatnya yang sangat reaktif sehingga halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari atom  lain atau dengan  menggunakan  pasangan elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom  unsur halogen sangat mudah menerima elektron dan  membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Halogen digolongkan sebagai pengoksidator kuat karena kecenderungannya membentuk  ion negatif. Golongan  halogen  terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At)

5 komentar: